Please Enable Javascript for Optimal Feature Usage Then Refresh This Page

JABLAY JADI JAéJA

Branding, Graphic Design, Illustration, Packaging Design, Print Design


Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Bukan, bukan Jablay yang itu. Jablay ini hanyalah singkatan dari "Jadi Belajar Biar Tidak Alay". Ibu-ibu dan mungkin juga bapak-bapak dari Kampung Lawas Maspati, Surabaya, ini memang terlalu out-of-the-box dalam memungut nama. Jablay berfokus pada olahan jahe, yakni minuman sari jahe dan semprit jahe. Kampung Lawas Maspati adalah salah satu kawasan wisata di Surabaya, merupakan salah satu kampung unggulan. Sesuai dengan namanya, kawasan ini memang berjejal banyak sekali bangunan kuno. Konon dahulunya Maspati ini adalah kumpulan hunian adipati zaman Majapahit, maka dari itu dinamakan Maspati. Mayoritas adalah orang Jawa, akan tetapi sebagian juga ada kelompok Tionghoa yang bahkan masih fasih berbicara Tinghoa (entah dialek apa).
Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Karena nama Jablay tidak semenggah, alias tidak patut, dan dianggap akan menyulitkan pengembangan produk ke depannya; maka digantilah namanya menjadi Jaéja, yang merupakan portmanto dari Jahe van Java. Produk ini mengawinkan tiga budaya, yakni Belanda, Jawa dan Indonesia (Melayu), agar tercipta kesan lawas yang mengajak kita kembali ke masa-masa kolonialisme. Seluruh teks ditulis dalam dua aksara, yaitu aksara Latin (yang berbahasa Indonesia dan Belanda) dan aksara Jawa (yang berbahasa Jawa). Hal ini dilakukan dengan dasar di Kampung Lawas Maspati pun diajarkan kembali aksara Jawa dan beberapa tanda di jalan juga menggunakan dwiaksara.
Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Perubahan produk tidak hanya dilakukan pada kemasannya saja, melainkan juga mengubah bentuk isi produk itu sendiri. Kue semprit jahe yang awalnya hanya berbentuk sesuai cetakan paling lazim di pasaran, seperti bentuk bulan sabit atau bunga tulip, didesain ulang menjadi bentuk lingkaran (mencontoh bentuk kukis paling diterima di pasaran luas) yang di atasnya digambari huruf-huruf Jawa. Mengingat huruf Jawa sangat membutuhkan pelestarian, maka kue dengan aksara Jawa di atasnya bisa menjadi inovasi yang sangat unik dan berbeda dari kebanyakan. Di dalam kemasan, nantinya juga disediakan selembaran kecil berisikan informasi manfaat jahe bagi kesehatan dan makna masing-masing huruf Jawa (jadi bisa makan sambil membaca dan mengetahui makna falsafi di balik huruf Jawa).
Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Jablay Jadi Jaéja by Adien Gunarta (Gunarta),branding,desain grafis,ilustrasi,desain kemasan,desain percetakan
Jaéja dilengkapi dengan ilustrasi pendukung yang sesuai dengan komposisi dari masing-masing produk. Misalkan Jaéja kue semprit jahe menggunakan ilustrasi yang sesuai dengan komposisinya, mengandung jahe, tepung larut, gula, talur dan sebagainya. Fotografi oleh: Elviana Tjoa & Samuel Desain ini tidak memilih paham "form follow function" mentah-mentah. Akan tetapi, karena latar belakangnya yang tradisional, maka "function follow form" juga menjadi sah untuk dilaksanakan. Memang dalam mendesain kemasan Jaéja kue semprit jahe (yang kotak) tidak begitu diperhatikan kemudahan pembukaan dan penyimpanannya. Konsumen harus membuka talinya terlebih dahulu sebelum bisa mencicipi kue semprit jahenya; pun untuk menutupnya, konsumen harus menali kembali kemasannya agar tetap terlihat bagus. Jaéja menjadi camilan yang sangat indah dibawa kemana-mana dan menjadi hadiah yang manis sekali untuk orang tercinta.
You've liked some projects from this user.

VISITOR COMMENTS
Please log in to post visitor message..
PROJECT BY

ABOUT THE PROJECT
Ini adalah salah satu proyek pencitraan ulang dalam program Tatarupa Batch 3. Para pelaku UMKM terpilih dipertemukan dengan mahasiwa mahasiswi desain terkemuka di Surabaya untuk menciptakan selera desain yang memuaskan segmen pasar yang lebih tinggi dan luas. Program ini diharapkan dapat menguatkan UMKM di Surabaya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Fotografi oleh:
Elviana Tjoa & Samuel

Uploaded 14 June 2016

TAGS

STATISTICS
6258 views
28 likes
2 comments