Please Enable Javascript for Optimal Feature Usage Then Refresh This Page

K A R O

Photography

2056 1 0

K A R O

Photography


K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
KEPADA SANG HYANG WIDHI - Sebelum menyambut Hari Raya Karo untuk besok. Para warga Suku Tengger bersembahyang di Pura Luhur Poten di bawah kaki Gunung Bromo. Dengan menggunakan sesaji umat Hindu suku Tengger memperlihatkan bahwa semua upacara yang ada di Tengger merupakan upacara Agama Hindu dan bukan merupakan upacara Adat, yaitu Ngentas Leluhur yang di simbulkan dengan ” Petra” dengan tujuan yaitu: “ngentas” / yadnya suci kepada leluhur tidak hanya itu fungsi dari upacara karo ini adalah memuliakan leluhur umat Hindu suku Tengger yang terutama RORO ANTENG DAN JOKO SEGER.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
PANCA YADNYA - Hari raya terbesar masyarakat Tengger adalah Upacara Karo atau Hari Raya Karo arti dari ” KARO ” (Pawedalan jagad) : yakni dua unsur (Purusa serta /prakarti) /unsur pemicu kehidupan didalam alam semesta. Dalam melakukan upacara karo umat Hindu suku Tengger akan membuat sesaji dan salah satu diantaranya yaitu ” PETRA ” (Leluhur) /Pitra di mana upacara ini dipimpin oleh Dukun Pandhita serta di laksaksanakan di tiap-tiap rumah maupun tempat ibadah umat Hindu suku Tengger. Jelas sekali bahwa Petra merupakan salah wujud rangkaian upacara Agama Hindu yaitu Pitra Yadnya yang di sebutkan dalam Agama Hindu. Tujuan penyelenggaraan upacara karo adalah: Mengadakan pemujaan terhadap Sang Hyang Widi Wasa dan menghormati leluhurnya. Memperingati asal usul manusia. Untuk kembali pada kesucian. Untuk memusnahkan angkara murka.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
PULANG - Setelah melakukan upacara di Pura Luhur Poten, maka para umat Hindu suku Tengger segera kembali ke rumah untuk menyiapkan peryaratan yang dibutuhkan untuk Hari Raya Karo besok. Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu, mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Saat masyarakat menyambut Hari Raya Karo dengan penuh suka cita, mereka mengenakan pakaian baru kadang membeli pakaian baru hingga 2-5 pasang, perabotpun juga baru. Makanan dan minumanpun melimpah.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
IRING IRINGAN - Pada pagi hari acara Hari Raya Karo dibuka dengan adanya Tarian Sodoran. Tarian Sodoran adalah salah satu dari tarian khas masyarakat tengger merupakan sebuah tari klasik tradisional dan religius, mempunyai kandungan nilai luhur, filosofis yang dalam serta simbolis. Karena bersifat klasik dan religius, maka tarian ini hanya bisa disaksikan saat hari raya Karo atau disebut juga Pujan Karo tepat bulan Karo tahun Saka. Tari yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan ritual dalam perayaan Karo ini merupakan tarian sakral khas masyarakat Tengger yang melambangkan asal-usul manusia. Aturan adat yang dilakukan sebelum Tarian Sodoran dimulai adalah dengan berkumpulnya warga dari 2 desa yang dipimpin oleh Kepala Desa untuk saling bertegur sapa dan berjabat tangan lalu memulai Tarian Sodoran dengan baju adat khas Suku Tengger.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
PEMBUKAAN - Setelah kedua desa bertemu, mereka berjalan beriringan menuju balai desa tempat acara dimulai, di dalam balai desa sendiri banyak sekali sesajen yang dibungkus dengan menggunakan daun janur. Lalu saat berkumpul, seluruh warga yang terutama laki-laki memakai baju adat dan berkumpul di Balai Desa untuk pembukaan Tarian Sodoran dengan cara duduk berjejer dan berhadap-hadapan. Di dalam ruangan balai desa yang amat besar tersebut berisi banyak sekali laki-laki tanpa satu pun perempuan di dalamnya. Tampak sekali bahwa masyarakat Suku Tengger benar-benar menyambut suasana dan acara dengan suka cita.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
MANTRA - Para tetua adat juga telah berkumpul dan duduk bersama maka acara akan segera dimulai. Acara diatur sedemikian rupa beserta tempat duduk para pemangku adat, kepala desa, dan juga camat. Setelah itu, acara dimulai dengan pembacaan mantra oleh dukun. Sebelum tari Sodoran di lakukan maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah Mekakat kemudian pembacaan Kerti Joyo (pembacaan mantra Karo dan pemberian sesajen) yang dipimpin oleh Dukun.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
GAMELAN - Dengan di iringi rangkaian musik tradisional, pembacaaan mantra untuk Tari Sodoran semakin lengkap. Hawa religius yang sangat kental disitu terbukti dengan sakralnya suara mantra yang dibacakan. Dukun membacakan mantra dengan cepat. Lalu giliran penari Sodoran untuk bersiap.
K A R O by tessca pradipta (tesscapradipta),fotografi
TARI SODORAN - Para penari Sodoran ternyata adalah para kaum laki-laki yang berkumpul di balai desa tersebut. Mereka menggunakan baju adat hitam-hitam. Lalu selanjutnya di iringi musik 4 orang laki-laki memulai tari sodoran dengan menggerakkan salah satu tangannya keatas dan tangan yang satunya berada di pinggang. Sedangkan kakinya sedikit bergoyang mengikuti irama musik. Mereka menari sambil berjalan di tengah-tengah warga. Terkadang penari tersebut membawa tongkat bambu dan berjalan bolak-balik dengan terus menari di tengah-tengah warga desa. Arti dari tarian ini adalah: ketika para penari mengangkat jari telunjuk, artinya penunjukkan tersebut mengandung makna simbol terjadinya manusia pertama, bahwa manusia itu berasal dari purusa dan pradana. Purusa dan pradana merupakan sebab pertama (cikal bakal) dari alam semesta yang sifatnya kekal abadi.
You've liked some projects from this user.

VISITOR COMMENTS
Please log in to post visitor message..
 
PROJECT BY

ABOUT THE PROJECT
upacara Karo adalah upacara yang dilakukan oleh Suku Tengger untuk menghormati para leluhurnya, inilah beberapa potret tentang pembukaan dari upacara adat Karo di Bromo, Jawa Timur.

Uploaded 30 October 2016

TAGS

STATISTICS
2056 views
1 likes
0 comments