Please Enable Javascript for Optimal Feature Usage Then Refresh This Page

HARMONI - DISELARASKAN OLEH KESEDERHANAAN

Editorial Design, Graphic Design, Photography

1810 4 0

HARMONI - DISELARASKAN OLEH KESEDERHANAAN

Editorial Design, Graphic Design, Photography


Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Empat kepala keluarga yang ditampilkan dalam buku ini: Frans, Syamsudin, Ginardi, dan Acoang.
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Frans tinggal bersama istrinya dan memiliki tiga orang anak. Beliau sudah tidak bekerja dan sekarang bergantung kepada anak-anaknya. Putrinya sudah bekerja dan tinggal bersama beliau, sementara dua orang putranya sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain.
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Syamsudin tinggal bersama 2 orang saudaranya. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, beliau sudah bekerja di dapur sebuah rumah makan dan hingga saat ini pun beliau masih mencari nafkah di sana.
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Ginardi adalah seorang tukang emas yang sudah menggeluti pekerjaannya selama puluhan tahun untuk menafkahi istri dan anak-anaknya.
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Sehari-harinya, Acoang menjual pastel untuk menafkahi dua orang anaknya yang masih duduk di bangku SMP. Tak jarang pula beliau harus bergantung dengan bantuan dana dari organisasi sosial karena pendapatannya tidak mencukupi.
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
Harmoni - Diselaraskan oleh Kesederhanaan by Ronny Jiero (achujiero),desain editorial,desain grafis,fotografi
You've liked some projects from this user.

VISITOR COMMENTS
Please log in to post visitor message..
 
PROJECT BY

ABOUT THE PROJECT
Pergeseran identitas adalah sebuah fenomena di mana seorang individu atau kelompok menanggalkan identitas sosial yang mereka miliki dan menjunjung identitas yang baru. Fenomena ini dialami oleh sebagian warga keturunan Tionghoa di Makassar yang merasa tidak bisa memenuhi ideal type etnis Tionghoa yang mereka persepsikan sebagai orang yang berkecukupan. Akhirnya, mereka tidak lagi memandang diri mereka sebagai "orang Tionghoa" tapi lebih menjunjung identitas mereka sebagai "orang miskin".

Buku ini menampilkan potret dari 4 keluarga Tionghoa di Makassar. Orang-orang ini sudah mengalami pergeseran identitas dan hidup di antara warga pribumi yang kondisi ekonominya serupa. Keterbelakangan ekonomi justru menjadi perekat yang menyatukan mereka.

Perancangan ini adalah tugas akhir saya sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual di Universitas Kristen Petra.

Uploaded 28 November 2016

TAGS

STATISTICS
1810 views
4 likes
0 comments