Enggang Cula atau dengan nama ilmiahnya "Buceros rhinoceros" banyak ditemui di wilayah Asia Tenggara, seperti Selatan Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Enggang merupakan pemencar biji yang handal. Untuk hidup, ia memakan buah-buahan hutan dalam jumlah banyak setiap harinya.
Jika seekor enggang bisa memencarkan satu biji saja dalam sehari, bayangkan jika dalam satu tahun? Hal ini membuat enggang berperan layaknya sang petani hutan sejati, karena mampu memencarkan biji hingga memastikan regenerasi hutan alami tetap terjaga.
Suku Dayak Iban menyebut Enggang Cula dengan nama Kenyalang dan memiliki arti penting dalam ritual utama Suku Dayak Iban yang disebut Gawai Kenyalang. Mereka mempercayai Enggang Cula sebagai simbol burung duniawi tertinggi.
Patung ukiran Enggang Cula juga digunakan untuk menyambut datangnya dewa burung Sengalang Burong pada saat mengadakan pesta dan perayaan. Selain itu, bulu ekornya dipercaya dalam ritual pengobatan suku Dayak, sebagai penghubung dunia dan alam atas.
Sumber : https://rangkong.org
Uploaded 04 May 2019