Batara Ismaya atau biasa kita kenal dg nama Semar adalah pamomong para Ksatria Agung,
dia juga simbol betapa tidak berartinya kasta dan kedudukan duniawi,
dialah penghancur batasan-batasan yang dibuat oleh manusia sendiri untuk menghilangkan kemanusiaan,
Bagaimana tidak, Semar adalah Dewa tertinggi tapi Semar juga kawula.
Semar adalah simbol pemimpin yang sesungguhnya,
Seorang pemimpin itu majikan sekaligus pelayan,
kaya tetapi tidak terikat kekayaannya,
tegas dalam keadilan untuk memutuskan mana yang benar dan mana yang salah
namun tetap berkasih sayang.
Seorang pemimpin harus membela kebenaran, keadilan,
tetapi juga mempertimbangkan rasa keadilannya dengan kasih sayang
untuk memelihara kehidupan.
Seorang pemimpin adalah pamomong,
dimana tempat dia bisa momong setiap orang dari berbagai kalangan.
Pada dasarnya Semar adalah perwujudan sifat-sifat
kanjeng Nabi Umat Islam, Muhammad SAW.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis,
tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an,
yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang
Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual .
Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat
bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah
Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa. -dikutip dari : http://kang-fauz.blogspot.com/2013/07/memahami-filosofi-tokoh-semar.html & Sumber lain-
Uploaded 26 August 2019