LATAR BELAKANG Jakarta Coffee House sebagai brand induk memiliki keunikan yang membuatnya berbeda dengan coffee shop lainnya. Dalam perancangan ini, sub-brand yang dibuat mengangkat keunikan serta value yang dimiliki oleh Jakarta Coffee House, yang lalu dikomunikasikan dengan cara yang disesuaikan dengan target market yang baru, yaitu anak muda. ______________________________________________________________________________________________________________ KEUNIKAN Keunikan untuk sub-brand diambil dari keunikan dan value brand induk, yaitu JCH. #1 Dalam membuat kopi, brand induk JCH menggunakan nalurinya dengan menanggalkan teknologi timer & termometer, dimana para barista menggunakan pancainderanya untuk mengukur panas. Barista membayangkan bagaimana jika panas tersebut dirasakan oleh lidah konsumen. Hal ini membuat kopi yang disajikan memiliki makna spesial karena barista yang membuat sangat memikirkan orang yang mengkonsumsi. Sumber: minumkopi.com #2 Pemilik, barista dan pegawai JCH memiliki kepribadian yang suka berbagi dengan konsumennya. Hal ini membuat adanya hubungan yang baik dengan konsumennya. Tidak seperti cafe pada umumnya, di JCH, pemilik dan barista membaur dengan konsumen seperti keluarga. #3 Brand JCH memiliki hubungan yang baik dengan petani yang bekerja sama dengan JCH. Salah satunya hubungan dengan petani yang dipanggil “Si Petung”, hingga namanya dijadikan salah satu menu kopi spesial di JCH. #4 JCH ingin membumukan kopi arabika asli daerah-daerah Indonesia. Kopi yang digunakan JCH digarap di lahan sendiri sehingga dapat memiliki kendali sepenunya terhadap seluruh proses tanam hingga panen. Hal ini membuat kualitas kopi sangat terjaga & bisa menentukan sendiri jenis kopi yang ingin dijadikan signaturenya. Sumber: ubrukopi.com #5 JCH tidak mengutamakan minuman andalan karena barista selalu akan mengembalikan ke keinginan dan selera pengunjung. Hal ini membuat kopi yang disajikan memiliki makna karena barista membuat kopi sesuai den

KONSEP NAMA RUMMA “Rumah” merupakan kata kunci utama dari konsep yang dibangun. Brand coffee shop & roastery yang memiliki sentuhan humanis, ramah, dan merupakan tempat dimana kopi lokal dengan kualitas tinggi berada. “Rumah” merupakan hal “intangible” yang diharapkan muncul di benak konsumen ketika mendengar nama sub-brand dari Jakarta Coffee House ini. Kata RUMMA merupakan permainan kata dari kata “rumah” itu sendiri. Kata RUMMA sengaja dibuat simple, mudah diingat dan tidak terlalu berbeda dari bagaimana menyebut kata “rumah”. Tujuannya adalah agar esensi dari nama dapat langsung diketahui ketika disebutkan. Harapannya, sub brand RUMMA akan menjadi sebuah “rumah” untuk dapat menikmati kopi lokal dengan kualitas tinggi serta menjadi tempat yang nyaman bagi konsumen untuk dapat merasakan kopi dari proses roasting hingga dituang dalam cangkir (third wave coffee shop). Selain itu, RUMMA juga menjadi “rumah” bagi penikmat kopi lokal untuk berkumpul, berdiskusi bersama, baik sesame pengunjung maupun dengan barista atau founder. RUMMA juga menyediakan kopi yang menyesuaikan dengan selera pengunjungnya, dimana barista ingin pengunjungnya mengkonsumsi kopi sesuai dengan selera sendiri. Layaknya sesame anggota keluarga di “rumah”, barista sangat memikirkan perasaan konsumen yang akan menikmati kopinya ketika membuat kopi.

KONSEP LOGO Karakter yang ingin dibangun melalui logo adalah karakter lokal tradisional, namun tetap memiliki kesan yang modern. Untuk menggambarkan kesan lokal, logotype mengambil karakter tipografi dari aksara nusantara indonesia. Karakter dapat terlihat pada lekukan huruf seperti pada huruf M dan A yang dicustom, tebal-tipis stroke, serta aksen wajik pada huruf A. Logotype menggunakan huruf sans serif humanist, selain karena sesuai untuk dimodifikasi serupa dengan aksara nusantara, dapat memberikan kesan yang tetap modern dan lifestyle. Warna Coklat logo mengambil warna dari warna coklat kopi yang diroasting tingkat light~medium.

KONSEP VISUAL IDENTITY Untuk mendukung konsep nama dan logo, visual identity menggunakan kata kunci nuansa rumahan. Hal ini bertujuan untuk membangun image brand yang “homey”, nyaman, hangat dan tentunya tetap dengan nuansa lokal. Mengambil bentuk utama wajik yang diambil dari aksen wajik pada huruf A di logo, visual identity juga terinspirasi dari taplak meja kotak-kotak yang dapat membangun kesan “rumah” dan juga tegel yang memiliki motif yang biasanya juga digunakan untuk menghias dapur. (Lihat Mood and Feel) Visual Identity juga mengambil referensi dari motif kain atau ukiran khas beberapa daerah Indonesia, yang merupakan daerah penghasil kopi. Tujuannya untuk membangun kesan yang menggambarkan bahwa brand Rumma mengangkat kopi Indonesia. Motif dan bentuk wajik disusun sedemikian rupa agar menyerupai motif kotak-kotak serta tegel. Tidak hanya itu, terselip beberapa ilustrasi yang menceritakan proses kopi dari dipetik oleh petani hingga disajikan di cangkir. Hal ini bertujuan menyampaikan pesan bahwa semua proses ini dilakukan sendiri oleh brand Rumma (seperti yang disebutkan dalam keunikan), menggambarkan ORIGINALITAS kopi brand Rumma. _______________________________________________________________________________________________________________ KONSEP WARNA _______________________________________________________________________________________________________________ // COKELAT // Warna Coklat diambil dari warna coklat kopi yang diroasting tingkat light~medium. Dan mewakili dari biji kopi itu sendiri. _______________________________________________________________________________________________________________ // KUNING // Warna kuning mendukung untuk membangun kesan hangat yang juga friendly. Merepresentasikan kepribadian yang ramah. _______________________________________________________________________________________________________________ // HIJAU // Warna hijau diambil dari warna tanaman dan kebun kopi. Mewakili dari kebun kopi yang dikelola ol

Konsep brand yang dirancang untuk sub-brand RUMMA mewakili 4 keyword utama. #ORIGINALITAS Originalitas disampaikan melalui konsep visual identity, dimana terdapat cerita proses perjalanan kopi dari dipetik oleh petani hingga dituangkan ke dalam cangkir untuk dinikmati. Dari cerita ini menggambarkan originalitas kopi RUMMA, dimana RUMMA menjalankan semua proses tersebut dari awal dan memegang kendali sepenuhnya akan biji kopi yang dihasilkan hingga pembuatan kopi. _______________________________________________________________________________________________________________ #EXPERIENCE Sebagai third wave coffee coffee shop & roastery, brand RUMMA tidak saja memberikan pengalaman melhat proses roastery kopi hingga disajikan, namun juga ada sesuatu yang “intangible” yang dapat dirasakan konsumen ketika berkunjung ke RUMMA, yaitu perasaan “seperti di rumah”, sesuai dengan konsep brand yang dikomunikasikan melalui visual juga. _______________________________________________________________________________________________________________ #KUALITAS Kualitas brand RUMMA juga disampaikan melalui cerita pada visual identity, serta konsep brand yang unik untuk membangun citra sebagai brand dengan kualitas yang baik. _______________________________________________________________________________________________________________ #NASIONALISME Konsep logo dan visual identity yang mendukung nilai nasionalisme yang dimiliki brand RUMMA, dimana menggunakan inspirasi dari motif-motif nusantara untuk menggambarkan kesan lokal yang menggambarkan brand.