People who liked this :
SYMPHONY LIONHEART
Concept Art, Digital Art, Fine Art, Illustration
Aku tak mampu rehat dari petualangan:
Aku mau merenguk tuntas hidup hingga tandas,
Sampai ampas; seluruh waktu telah kunikmati
Sehikmat-hikmatnya, telah melukaiku secuka-cukanya,
Baik ketika bersama mereka yang kucintai,
Atau saat aku sendiri menemani diri;
VISITOR COMMENTS
Please log in to post visitor message.. ABOUT THE PROJECT
Karya ini adalah unsur interpretasi dalam sebuah pemanis buku untuk keperluan pemanis buku dan katalog dalam sebuah bidang karya tugas akhir untuk kawanku Mita Dwinanda Athira S.Sn yang mengangkat topik permasalahan: "Kekerasan Terhadap Perempuan"
Menggunakan unsur semiotika dalam visual ini, seperti penambahan simetri atau ketangkupan sebuah karakteristik bidang giometri, yang menggabungkan persamaan dan objek lainnya. Penyampaian pesan tentang kekerasan baik berupa kekerasan fisik maupun psikis terletak pada penggambaran perempuan yang mengambil peran duduk dan berdialog bisu pada dirinya sendiri seakan dirinya adalah pemeran utama dalam adegan drama monolog. Apa yang diucapkannya itu tidak ditujukan kepada orang lain. Dalam hal brilian ini saya memilih untuk meminimalkan adegan yang memperlihatkan darah dan luka fisik serta segala aspek yang tampak menjijikan dari sebuah kekerasan terhadap perempuan. Untuk mencapai efek tersebut, saya membagi antara tiga perspektif yaitu sebagian tangannya sendiri menyuap, sebagian tubuhnya sendiri memaksa untuk membuka mulut untuk memakan, dan duduk dengan matanya tertutup mendongak pasrah. Pemberian makanan sebagai wujud “memakan dan dimakan”, cukup untuk membangun adanya interelasi yang tidak seimbang dalam diferensiasi gender yang pada akhirnya membentuk suatu pemikiran bahwa laki-laki memiliki kedudukan yang lebih dibanding perempuan.
Karya ini berfokus lebih pada landasan dari pengembangan sebuah pengalaman pribadi, pikiran, batin, psikis, dan gangguan psikologis yang diderita oleh perempuan. Mereka berteriak dalam diri yang mencekam dan anggun, mengelana di antara atmosfer yang pekat, berdiri melawan dengan menawan dalam simponi hati mereka masing-masing. Tertuang dalam karya “Symphony Lionheart”.
Menggunakan unsur semiotika dalam visual ini, seperti penambahan simetri atau ketangkupan sebuah karakteristik bidang giometri, yang menggabungkan persamaan dan objek lainnya. Penyampaian pesan tentang kekerasan baik berupa kekerasan fisik maupun psikis terletak pada penggambaran perempuan yang mengambil peran duduk dan berdialog bisu pada dirinya sendiri seakan dirinya adalah pemeran utama dalam adegan drama monolog. Apa yang diucapkannya itu tidak ditujukan kepada orang lain. Dalam hal brilian ini saya memilih untuk meminimalkan adegan yang memperlihatkan darah dan luka fisik serta segala aspek yang tampak menjijikan dari sebuah kekerasan terhadap perempuan. Untuk mencapai efek tersebut, saya membagi antara tiga perspektif yaitu sebagian tangannya sendiri menyuap, sebagian tubuhnya sendiri memaksa untuk membuka mulut untuk memakan, dan duduk dengan matanya tertutup mendongak pasrah. Pemberian makanan sebagai wujud “memakan dan dimakan”, cukup untuk membangun adanya interelasi yang tidak seimbang dalam diferensiasi gender yang pada akhirnya membentuk suatu pemikiran bahwa laki-laki memiliki kedudukan yang lebih dibanding perempuan.
Karya ini berfokus lebih pada landasan dari pengembangan sebuah pengalaman pribadi, pikiran, batin, psikis, dan gangguan psikologis yang diderita oleh perempuan. Mereka berteriak dalam diri yang mencekam dan anggun, mengelana di antara atmosfer yang pekat, berdiri melawan dengan menawan dalam simponi hati mereka masing-masing. Tertuang dalam karya “Symphony Lionheart”.
Uploaded 23 January 2021
TAGS
STATISTICS
1605 views
1 likes
0 comments