Ada sebuah kalimat apik yang cocok untuk mengawali cerita ini: "Laki-laki biasa memiliki satu kepala, tapi di dalamnya ada seribu wanita. Sedangkan Rahwana memiliki sepuluh kepala, namun di dalamnya hanya ada Shinta." Dewi Setyawati namanya, ialah yang berhasil merebut hati Rahwana ketika suatu pagi raksasa itu melihatnya tengah bertapa. Rahwana jatuh cinta pada pandangannya yang pertama. Kelak di kemudian hari, Rahwana menyadari tidak ada yang bisa menggantikan posisi Setyawati di hatinya. Terlebih ketika dewi berparas cantik itu mendahuluinya meninggalkan dunia ini. Hatinya remuk redam menyaksikan kepergian cintanya. Dia bertekad akan mencari sosok yang menjadi titisan dewi itu. Menunggunya sampai kapanpun. Bertahun-tahun kemudian, di ujung penantiannya yang menyisakan keputusasaan, dia melihat Shinta. Hati yang selama ini layu mendadak kembali bergejolak. Senyum di wajahnya merebak. Akhirnya, setelah ribuan purnama terlewati, dia berhasil menemukan titisan Dewi Setyawati. Sayang, Shinta yang dinantinya telah menjadi istri Rama. Terlintas di pikiran Rahwana untuk merelakan Shinta, tetapi hatinya menolak. Diapun kemudian memutuskan memperjuangkan cintanya, mempertaruhkan nyawanya, dengan menculik Shinta. Tiga tahun lamanya menculik Shinta, tak pernah sekalipun dia menyakitinya. Dia bahkan menempatkan dewi itu di Taman Argasoka yang indah. Perlahan, Shinta pun mulai merasakan ketulusan Rahwana. Kerajaan Alengkadireja yang suram dan bengis mendadak berubah jadi penuh kedamaian sejak dirinya ditawan di sana. Shinta agak tergoda, tapi di sisi lain dia tak mau menghianati suaminya. Pada akhirnya, Rahwana binasa. Tapi bisa jadi, jiwanya pergi dengan tenang, sebab dia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan kembali cinta sejatinya. "Karena setiap karya punya cerita." Dramarupa.