Karya ini berjudul "restraint" yang berarti sesuatu yang membatasi kebebasan untuk bergerak, bertindak, atau bertumbuh. Selain itu juga dapat diartikan sebagai sebuah kontrol terhadap kelakuan yang dilakukan demi menghindari terjadinya tindakan yang kasar. Berangkat dari kata restraint itu sendiri, kami ingin menggambarkan sebuah sindiran terhadap diri sendiri dan orang lain yang selama ini merasa bahwa hidupnya diatur oleh orang lain yang lebih dominan, seperti orangtua, dosen, atasan, dan lain-lain. Diatur baik dalam hal mengambil keputusan, maupun dalam bertindak, yang dilakukan demi suatu pencapaian, misalnya nilai, atau uang. Hal-hal tersebut kami gambarkan dalam sebuah karya yang dibuat dari bahan art carton yang dibentuk seperti puppet doll atau boneka yang tangan dan kakinya diikat dan dimainkan oleh manusia, dengan teknik paper-cutting di dalam sebuah kotak kayu berukuran 120x120cm dengan ketebalan 60cm dan disinari oleh lampu untuk memperjelas dimensi yang ada. Seperti dapat dilihat pada karya, seorang manusia yang tangan dan kakinya diikat dan diatur oleh tangan besar yang lebih dominan, sedang berusaha untuk "lari", namun gagal.