Konsep acara dari Mampir Suroboyo Indisch sendiri sebenarnya adalah rangkaian acara selama sebulan penuh dalam rangka memperingati HUT Surabaya yang mengambil tema Surabaya tempo dulu. Konsep acaranya adalah nostalgia masa dulu saat masa penjajahan kolonial Belanda, maka itulah muncul istilah ‘indisch’, yaitu sebutan Indonesia pada masa kolonial Belanda. Nama Mampir Suroboyo Indisch sendiri kemudian disingkat menjadi MBOIS.
Acara utama dari Mampir Suroboyo Indisch adalah pasar malam yang diadakan bergantian di spot-spot ikonik kota Surabaya, seperti Jalan Pemuda, daerah Pecinan Jembatan Merah, Jalan Tunju-ngan, Kampung Arab, dan sebagainya. Tujuannya adalah memperkenalkan dan mendekatkan masyarakat Surabaya maupun luar kota kepada potensi-potensi lokal di Surabaya. Potensi tersebut terdiri dari kuliner, wisata keluarga, wisata religi, dan pasar tradisional. Melalui rangkaian acara MBOIS inilah semua potensi itu hendak dikemas menjadi satu dalam suatu rangkaian acara yang menarik dan berbeda yang jarang dirasakan oleh masyarakat metropolitan masa kini.
MBOIS sendiri selain mengadakan pasar malam juga hendak mewadahi potensi-potensi lokal lain seperti seni pertunjukan, kebudayaan, musik, dan komunitas-komunitas yang ada di seluruh Surabaya untuk ikut memeriahkan rangkaian acara. Berbagai macam lomba dan kegiatan masal bersama juga akan diadakan dalam rangka memperingati HUT Surabaya. Tentunya dengan acara MBOIS ini sangat besar harapan kami agar Surabaya ke depannya bisa menjadi kota yang dikenal di seluruh Indonesia bahkan mancanegara