Biasanya saya menanggapi isu- isu sensitif seperti contoh kasus sekarang soal "penistaan Agama" atau sensitif- sensitif lainnya hanya dengan teman- teman lewat obrolan ringan di warung kopi. Karena jika ditanggapi lewat media akan menambah kasus tersebut tidak selesai- selesai.
Karya "Ka Fir" ini sebenarnya akan di unggah tanggal 4 november tetapi hati saya kembali mengatakan tidak, karena hanya akan memperkeruh suasana. Tapi banyaknya artikel soal 212 justru menggugah saya untuk posting "Ka Fir" karena hati saya tersulut oleh tulisan- tulisan "aksi damai" tapi hashtag #tolakpemimpinkafir selalu ada di akhir tulisan tersebut.
Jika Aksi Damai kenapa masih mengungkit- ungkit kafir, entahlah mungkin saya hanya termakan media. Tiap akan Pilkada aneh- aneh aja isunya :(
Uploaded 04 December 2016