Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Dia gemar berburu dan selalu ditemani seekor anjing bernama Tumang. Suatu saat Sangkuriang di usir oleh ibunya yang bernama Dayang Sumbi karena membunuh Tumang.

Dayang Sumbi yang sempat menyesal karena telah mengusir Sangkuriang, dan selalu berdoa setiap hari agar dipertemukan kembali dengan anaknya. Karena kesungguhan dari doanyapun Dayang Sumbi diberi karunia awet muda oleh dewa dan setelah sekian lama Sangkuriang mengembara, diapun semakin sakti dan pada akhirnya dia kembali ke desa dimana dia dilahirkan. Ketika kembali ke desa, Sangkuriang bertemu dengan seorang gadis cantik yang sedang bermain dengan kelinci. Sangkuriang pun langsung jatuh hati padanya dan ingin melamarnya. Namun, wanita tersebut ternyata ibu kandungngnya yaitu Dayang Sumbi. Dayang Sumbi memberikan syarat yang sulit, karena Dayang Sumbi sadar bahwa pria ini adalah anaknya.

Dayang Sumbi memohon kepada dewa agar mentari terbit lebih cepat dan menggagalkan syarat tersebut. Alhasil sangkuriang gagal dan marah karena merasa ditipu dan menendang perahu yang belum terselesaikan itu. Perahu tersebut terpental terbalik dan menjadi gunung yang menyerupai perahu. Maka gunung tersebut diberi nama Gunung Tangkuban Perahu.